Pancasila, Dasar Negara dan Pedoman Kebhinekaan di Indonesia

Ilustrasi

Pancasila, Dasar Negara dan Pedoman Kebhinekaan di Indonesia

Satu Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila. Hari itu, presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno memperkenalkan Pancasila sebagai dasar negara melalui sidang Badan Penyelidik Usaha – usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Keputusan Hari Lahir Pancasila terdapat pada Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016.

Penetapan Hari Lahir Pancasila bertujuan membangkitkan kesadaran nasional bangsa Indonesia terhadap dasar negara yang menjadi landasan kehidupan berbangsa yang majemuk.

Lima sila yang menjadi dasar negara memiliki spirit kebangsaan yang mampu menggugah rasa persatuan. Nilai tersebut terwujud dalam sila ketiga, Persatuan Indonesia.

Dengan Pancasila, keberagaman tidak dipandang sebagai sebuah kendala atau masalah, tetapi menjadi potensi untuk bisa saling menolong ataupun saling bertukar kelebihan. Tantangan lainnya, mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera sesuai amanat sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus diketahui asal-usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan juga dari generasi ke generasi. Tujuan akhirnya, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat dilestarikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam memperingati Hari Lahir Pancasila tahun ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat menjadikan pancasila sebagai pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeIndonesiaan.

“Saudara-saudara sebangsa dan seTanah Air menghadapi semua ini perluasan dan pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara biasa. Diperlukan cara-cara baru yang luar biasa. Memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama revolusi industri 4.0,” kata Jokowi s

Ia melanjutkan bahwa Pancasila harus menjadi pondasi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkeIndonesiaan.

Harmoni kebhinekaan

Semboyan Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi satu jua” merupakan wujud dari pengakuan adanya keberagaman yang ada. Tentunya dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan Indonesia, dibutuhkan usaha dari semua pihak untuk saling bertoleransi dan menghormati satu sama lain.

Bertoleransi dan menghormati sangat penting dilakukan karena keberagaman agama menjadi salah satu tantangan yang memungkinkan terjadinya miskomunikasi. Selain itu, mungkin pula muncul kekesalan karena tradisi ataupun ritual salah satu keyakinan yang mungkin tidak dapat diterima oleh agama lainnya.

Padahal, semua agama mengajarkan toleransi dan saling mengasihi dan membantu antar manusia. Tidak agama yang mengajarkan peperangan dan konflik. Sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila, terutama pada kesatuan dan persatuan Indonesia ketika menjalankan kehidupan sehari-hari. Masyarakat senantiasa harus mengingat ini agar tidak muncul perasaan meremehkan keberagaman agama yang dimiliki di Indonesia.

Dalam penerapannya, Pancasila berguna untuk menciptakan harmoni dalam kebhinekaan Indonesia. Pancasila juga mampu membendung ancaman propaganda radikalisme dan terorisme. Penerapan nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan bangsa mutlak dilakukan agar Indonesia tidak terseret nilai asing serta paham radikal dan terorisme.

Jadi, fungsi Pancasila sebagai benteng Indonesia dalam membendung dan memerangi paham radikal dan terorisme akan semakin efektif. Apalagi Pancasila bisa menyatu dengan kearifan lokal sesuai dengan semboyan bangsa ini, Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, adanya Pancasila membuat kita dapat mengambil pengaruh baik dari globalisasi dan menghindari pengaruh buruknya. Sehingga Indonesia siap menghadapi kemajuan zaman tanpa adanya perpecahbelahan masyarakat.

Pancasila mempersatukan keberagaman di Indonesia dengan memberikan pandangan hidup, nilai-nilai luhur, pedoman hidup, norma, hukum, aturan dalam berperilaku yang sama. Sehingga keberagaman tersebut bukanlah perbedaan yang membatasi kita, melainkan hal yang saling melengkapi dalam persatuan, kesatuan, dan kemajuan Bangsa Indonesia.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak semua komponen bangsa menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dia mengemukakan, hanya Pancasila yang dapat memperkuat persatuan bangsa.

Pesan itu disampaikan dalam Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021. Puan mengatakan, masyarakat mesti meyakini Pancasila masih memiliki tempat di hati orang Indonesia. Karena menurutnya, dengan cara itu maka negara akan terus ada.

“Kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa selama Pancasila masih ada di hati orang Indonesia, maka selama itu juga Indonesia akan terus ada,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/6/2021).

Dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, dia juga membacakan naskah Pembukaan Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pada  yang digelar secara hibrid. Upacara sendiri dipusatkan di Gedung Pancasila, Jakarta dan Istana Kepresidenan Bogor.

Ia meyakini bahwa dengan memegang teguh Pancasila, Indonesia akan menjadi bangsa yang besar.

“Kita hanya dapat menjadi bangsa yang besar jika kita berpegang teguh pada falsafah bangsa kita sendiri, yakni Pancasila, dan bukan menjiplak falsafah bangsa orang lain karena setiap bangsa memiliki akar sejarah dan budaya yang berbeda-beda,” ungkap cucu Bung Karno.

***

Kredit visual: bpip.go.id

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *