Menkes Budi Gunadi Terima Penghargaan Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia

Menkes Budi Gunadi Terima Penghargaan Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia

PUAN.CO.ID– Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menerima kehormatan dan apresiasi atas pemikiran sumbangsih dan keberaniannya dalam melakukan perubahan Transformasi Kesehatan Indonesia dari PDSI (Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia dan perwakilan koalisi pendukung UU OBL Kesehatan di Kantor Kemenkes RI, Jakarta.

WAKETUM PDSI Prof.dr. Deby Vinski MSc, PhD menyampaikan sambutannya dan mengucapkan terimakasih kepada Bapak Presiden RI Jokowi, DPR Komisi IX dan penghargaan kepada Ketua Panja Emmanuel Melkiades Leka Lena dan anggota serta semua pihak yang ikut mendukung dibahas dan disahkannya UU OBL kesehatan ini mencatatkan sejarah bangsa bahwa bangsa berani maju mengalahkan hoax dan upaya menghambat UU OBL Kesehatan. 

Ada yang istimewa dalam tatap muka yang berlangsung penuh kekeluargaan dan sukacita ini, dimana Prof Deby menyatakan rasa bangga dan kagum bagaimana Menkes menembus badai melewati gelombang dengan selamat membawa kapal transformasi kesehatan tetap selamat.  

“Kami bangga dan haru bahwa ada sosok Menteri yang bukan dokter, mau dan mampu melakukan transformasi yang diyakininya tak mungkin terjadi lagi 100 tahun kedepan jika bukan saat ini,” ujar Prof. Deby Vinski.

It’s now or never itu yang pernah diungkap Prof. Deby dalam diskusi saat deklarasi Leimena sebulan sebelum ketok palu RUU OBL Kesehatan oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Deby Vinski memang dikenal tokoh berani dan kuat memberi masukan dan memberikan dukungan baik kepada DPR RI Komisi IX maupun team Kemenkes. 

PDSI dengan Ketumnya Brigadir Jenderan TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B., M.A.R.S dan Sekjen dr Erfen Gustiawan Suwangto, Sp. KKLP, SH, MH (Kes) sejak awal berdiri telah menyatakan tekad mendukung Pemerintah melakukan perubahan secara matang dengan masukan- masukannya.

Disaat gelombang protes dan demo menentang RUU OBL Kesehatan ini, Deby Vinski dan PDSI dengan berani telah melakukan Deklarasi Vinski Tower melalui press conferencenya dilanjutkan dengan menjaring koalisi 17 bersama Dr. dr. Judilherry Justam Permerhati Kesehatan, dr. Yenny Tan Ketua FDSP, dr.  Sheryn keponakan Prabowo dan Brigjen Mufti Djusnir Apt M.Si dari apoteker dan Ibu Merry dari KAMPAK serta berbagai organisasi Nakes maupun Asnakes serta organisasi Masyarakat yang akhirnya berjumlah 38 organisasi semua bersatu demi kepentingan masyarakat. 

Ketum PDSI dan Sekjennya sejak awal bukan hanya mendukung tetapi juga memberikan masukan. Brigjen Jajang menyatakan PDSI tidak meminta kekuasaan organisasi ini, juga ditegaskan oleh Deby Vinski bahwa yang diutamakan adalah bukan kepentingan kelompok dan organisasi melainkan kepentingan masyarakat. Sesuai Visi dan Misi PDSI : Bela NKRI, Bela Kesejawatan dan Indonesia untuk dunia. 

Dengan rendah hati, Deby Vinski menyatakan bahwa dengan di sahkannya UU OBL Kesehatan ini, maka kerja keras memajukan dunia kesehatan tanpa organisasi tunggal dan monopoli telah dimulai dan perlindungan hukum akan semakin baik , juga anti perundungan serta tak perlu lagi Surat Rekomendasi organisasi profesi adalah hal positif serta STR seumur hidup sangat disyukuri serta kemudahan lainnya membuat terobosan Kemenkes yang dinakhodai Pak Budi Gunadi Sadikin merupakan catatan sejarah Bangsa Indonesia sehingga, sangat layak Bapak Menteri Kesehatan RI diganjar penghargaan Pahlawan Transformasi Kesehatan Indonesia yang diterima dengan senyuman bahagia Menkes RI. 

Acara ini dihadiri oleh para perwakilan Koalisi pendukung baik dokter, bidan, apoteker, perawat dan nakes lainnya dari seluruh Indonesia baik dari Lombok Papua dan daerah lainnya juga hadir drg Arianti Anaya MKM Dirjen Nakes dan dr Sundoyo Staf Khusus Menteri bidang Hukum Kesehatan serta dr Siti Nadia Tarmizi M.Epid Kepala Bidang Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI. Semua tampak bahagia mendampingi Menkes dan semangat, mengingat persiapan teknis implementasi adalah kerja keras yang harus dijalani dalam bulan kedepan. 

UU OBL Kesehatan ini juga telah melalui diskusi dan partisipasi masyarakat maupun organissi profesi, sehingga sudah menerima masukan sekitar 90 ribu dan diterima 70 ribu an menurut keterangan dr Sundoyo SH MKM M. hum Staf Khusus Menkes bidang Hukum Kesehatan. 

“Penghargaan ini pantas untuk pak Menkes sang pencatat sejarah,” kata Prof. dr. Deby Vinski, sang srikandi PDSI satu satunya perempuan dalam 12 tokoh pendiri PDSI. 

Profesor Vinski yang juga Presiden World Council Preventive Medicine beranggotakan 74 negara juga sebagai Presiden World Council of Stem Cell berpusat di Geneva Switzerland berharap, inilah waktu yang baik Indonesia menjadi Pusat Kedokteran Preventive dan Anti aging dan Stem Cell dimana selama ini kongres dunia selalu berpusat di Paris Monaco USA Dubai dll, maka akan diadakan Kongress International Di Bali pada bulan November 2013 sebagai tanda Habis Gelap Terbitlah Terang.

Dimana anak bangsa mampu berkolaborasi mengembalikan devisa yang disebutkan Presiden dan menurut data, sekitar 158 trilyun terbang ke luar negeri dapat kembali ke negara tercinta dan pelayanan ke masyarakat menjadi lebih baik. 

“Ini saatnya kolaborasi semua stake holder harus dengan tulus penuh semangat berjuang bersama untuk Indonesia sehat Indonesia kuat,” tutup Deby Vinski.

Spread the love

Related post