Iman dan Imun Jadi Solusi Hadapi Pandemi

Iman dan Imun Jadi Solusi Hadapi Pandemi

Sudah dua tahun pandemi melanda dunia maupun Indonesia. Apalagi tahun ini, Indonesia mengalami lonjakan pandemi yang sangat tinggi.

Perlu diketahui, Berdasarkan data yang dibagikan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Minggu, tercatat ada 38.679 kasus baru Covid-19. Data tersebut dihitung sejak Sabtu kemarin pukul 12.00 WIB hingga Minggu ini pukul 12.00 WIB.

Dengan penambahan itu, kini ada 3.166.505 kasus Covid-19 di Indonesia, dihitung sejak kasus pertama diumumkan pada Maret 2020.

Lantas apa solusi agar terhindar dari virus ganas itu? bahkan sampai saat ini belum ada obat yang pasti untuk virus tersebut.

Menurut, koordinator Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau masyarakat untuk memperkuat iman dan imun saat pandemi. Dengan memperkuat iman serta imunitas tubuh dengan olahraga yang giat dan makanan bergizi ia meyakini dapat mematahkan laju Covid-19 di negeri ini.

“Meskipun sekarang kita mendapatkan tantangan yang cukup berat tetapi kalau kita hadapi dengan pikiran jernih dengan kekuatan iman yang tinggi dan kita melindungi diri kita dengan 3M serta fokus imunitas pribadi masing-masing, kita mampu menghadapi pandemi ini dengan lebih baik,” kata Wiku.

“Supaya secara kolektif kuat yaitu dengan olahraga yang cukup dan makan-makanan bergizi serta istirahat yang cukup harusnya,” tambahnya.

Hal itu juga diungkapkan oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan ramadan tahun ini merupakan kali kedua harus dilalui dalam kondisi pandemi covid-19. Kunci dalam menghadapi kondisi pandemi covid-19 adalah melalui iman, imun, aman, dan amin.

“Iman kepada Allah bahwa musibah tidak menimpa kita kecuali apa yang telah ditentukan oleh Allah, illa ma qadarallah, kecuali yang sudah ditentukan oleh Allah ini kita imani, ini takdir,” kata Ma’ruf.

Selain itu, dalam menjaga imun diperlukan asupan yang bergizi. Seperti mengonsumsi vitamin, berolahraga, dan mengelola diri dengan baik.

Dokter Spesialis Gizi Sheena RA mengatakan, di masyarakat Indonesia, seseorang dianjurkan untuk menganut diet atau pola makan dengan gizi seimbang.

Sheena mengatakan bahwa bagan yang menunjukkan gizi seimbang biasanya berbentuk seperti segitiga “tumpeng.”

Sheena menjabarkan, komponen pertama yang dipenuhi dalam gizi seimbang adalah makanan pokok, yang dapat dikonsumsi sebanyak tiga sampai delapan porsi dalam sehari.

“Jadi makanan pokok ini tidak boleh dilewati, tidak boleh di-skip. Harus tetap ada makanan pokok dalam setiap kali jam makan,” kata Sheena.

Komponen lain dalam gizi seimbang adalah sayur-sayuran yang disarankan untuk dikonsumsi sebanyak tiga sampai lima porsi per hari. Sementara untuk buah dapat dimakan hingga dua sampai tiga porsi dalam sehari.

Sheena mengatakan, di dalam sayur dan buah mengandung vitamin yang baik dikonsumsi untuk tubuh.

“Lalu untuk protein nabati dua sampai tiga porsi per hari dan protein hewani dua sampai tiga porsi per hari,” kata Sheena melanjutkan.

***

Kredit visual: covid19.go.id

Spread the love

Related post

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *