i-SWAM Ke-14 Sukses Digelar, Hadirkan Dokter Estetik Seluruh Dunia
Tangerang– International Seminar and Workshop in Aesthetic Medicine (i-SWAM) ke- 14 kembali digelar di Indonesia pada 1-3 Desember 2023 di ICE BSD, Tangerang Banten. Acara ini dibuka oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Event ini merupakan acara ilmiah tahunan di bidang Estetik dan Antiaging Medicine yang bertaraf internasional. i-SWAM merupakan bentuk integrasi antara ilmu kedokteran ilmiah di bidang estetik & antiaging, dengan Industri kesehatan, welllness tourism dan entertainment.
i-SWAM berhasil mengundang lebih dari 4000 dokter dari seluruh dunia untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah yang berkualitas internasional ini. Salah satu unggulan kegiatan ilmiah tahun ini adalah diadakannya fresh cadaver dissection workshop pertama dengan instruktur terkemuka, dr. Mattiew Stefaneli, plastic surgeon.
DR. Dr. Teguh Tanuwidjaja, M. Biomed (AAM), selaku president i-SWAM menyampaikan, “iSWAM ke-14 tahun ini, merupakan event aesthetic scientific terbesar di dunia, kami bangga dan berterimakasih atas dukungan pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.”
Dengan berkumpulnya ribuan peserta dari dokter umum, dokter Spesialis Bedah Plastik, dan dokter Spesialis Dermatologi and Venereologi dari berbagai negara, pembicara pakar dari berbagai negara, serta ratusan booth peserta pameran baik industri kategori medis maupun kecantikan membuktikan bahwa Indonesia mampu dan berhasil menjadi terdepan di dunia kedokteran estetik dan antiaging.
i-SWAM ke-14 ini dibuka dengan resmi oleh Ir. Budi Gunadi, selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dalam keynote speech, Menkes menyampaikan dukungan penuh pada dunia kedokteran dan perkembangan estetik di Indonesia, pengembangan ilmu kedokteran lintas disiplin dan terbuka atas kemajuan teknologi terapan masa depan.
Menkes dan seluruh tamu undangan termasuk 100 tamu dari Korea Selatan yang dikawal oleh bapak Gandi Sulistyono mantan Dubes RI untuk Korea Selatan dan berkesempatan berkeliling mengunjungi area pameran medis yang memenuhi seluruh hall ICE BSD sejumlah lebih dari 500 booth.
Dalam rangkaian acara juga dihelat pemberian “Penganugerahan Penghargaan Bagi Para Inovator Kesehatan IHIA VII-2023” oleh Jajaran Kementerian Kesehatan Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit, dinas kesehatan provinsi pemenang penghargaan dan berbagai instansi kesehatan lain yang terkait.
Kesuksesan i-SWAM tentu tak lepas dari dukungan seluruh anggota PERDESTI (Perhimpunan Dokter Estetik Indonesia) , terdiri dari dokter-dokter yang seminat dalam bidang estetik baik di Indonesia dan telah berkembang di 15 negara yang merupakan aliansi dalam ISAM (International Society of Aesthetic Medicine) dimana DR.dr. Teguh Taniwidjaja MBiomed AAM sebagai World President ISAM. Tahun ini Annual Meeting ISAM dalam acara i-SWAM dihadiri oleh 11 presidency yakni :
dr. Hendry Hartono (Indonesia), dr. Carlos Lopez Sanchez (Spanyol), dr. Rosalba Russo (Italia), dr. Mattew Stefanelli ( France ), dr. Jusueth Moran (Ekuador), dr. Kim Young Kwon (Korea Selatan), dr. Felix Li (Singapura), dr. Patrick Huang (Taiwan), dr. Ungku Mohd. Sahrin (Malaysia), dr. Fabian Perez Rivera (Argentina), dan dr. Christina Muntean (Venezuela).
Menteri Kesehatan RI didampingi dr Teguh menyerahkan penghargaan kepada dr. Teuku Adi Fitrian SpBP (Indonesia Plastic Surgeon), dr. Patrick Huang (Taiwan Dermatologist), dr. Jusuath Moran (Equador Dermatologist), dr. Fabian Perez Riviera (Argentina Plastic Surgeon) atas jasa dan perhatian mereka dalam kemajuan kegiatan ilmiah i-SWAM selama ini.
i-SWAM berharap dapat terus membawa Indonesia semakin mendunia dan menjadi tuan rumah di negara sendiri dalam bidang kedokteran estetik yang tentu tidak kalah dibandingkan negara lainnya, karena Indonesia memiliki tenaga profesional yang kompeten dibidangnya, industri kesehatan yang maju, sarana dan prasarana yang lengkap, destinasi wisata yang indah dan tentu didukung oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia terutama media pers sebagai mata rantai utama penyebaran informasi ini.
“Harapannya tahun depan kita sudah bisa merangkul lebih dari 30 negara bahkan 50 negara, sehingga kita bisa bekerja sama jadi lebih kuat dan lebih baik sehingga bisa mendedikasikan kerjasama ini oleh para dokter untuk bermanfaat bagi seluruh umat di dunia ini,” tutup DR. Dr. Teguh Tanuwidjaja.