STIH Adhyaksa Bekali Mahasiswa Dengan Hati Nurani Dalam Penegakkan Hukum
PUAN.CO.ID– Jaksa Agung Republik Indonesia, Prof. DR. ST. Burhanuddin, SH., MM., MH. meresmikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa sekaligus menandatangani prasasti dan menyambut mahasiswa baru pada Senin (3/10/2022).
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Adhyaksa merupakan Pendidikan Tinggi Swasta Nasional sumbangsih Insan Adhyaksa melalui Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa yang di didirikan oleh Jaksa Agung Republik Indonesia, Prof. DR. ST. Burhanuddin, SH., MM., MH dan sudah terakreditasi baik oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).
“Hari ini, kita telah meresmikan STIH Adhyaksa dan diharapkan setelah ini menjadi tonggak perubahan atas hukum yang ada di Indonesia,” ujar Burhanuddin yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa.
Turut mendampingi dalam peresmian tersebut yaitu Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan pada Kejaksaan RI Dr. Bambang Sugeng Rukmono, S.H., M.H. sebagai Ketua Dewan Pengawas Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan Dr. Ali Mukartono, S.H., M.M. sebagai Anggota Dewan Pengawas Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, Prof. Dr. Asep N Mulyana, S.H., M.Hum sebagai anggota Dewan Pengawas Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Dr. Reda Manthovani, S.H., L.LM sebagai anggota dewan pembina yayasan karya bhakti adhyaksa, Dr. Narendra Jatna, S.H., L.LM sebagai Ketua Pengurus Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, Maya Miranda Ambarsari, S.H., M.I.B sebagai Anggota Dewan Pembina Yayasan Karya Bhakti Adhyaksa, dan Ketua STIH Adhyaksa Hasbullah, S.H., M.H.
Burhanuddin mengatakan, sekolah ini didirikan sebagai bentuk dedikasi keluarga besar Yayasan Adhyaksa yang ingin ikut serta meningkatkan mutu pendidikan dan membangun perabadan di Indonesia melalui ilmu hukum.
Dia menambahkan, mahasiswa akan selalu dibekali dan ditanamkan tentang pentingnya menggunakan hati nurani dalam penegakan hukum. Sebab, ketika tujuan hukum berupa keadilan, kemanfaatan, dan kepastian hukum saling menegasikan, hati nurani yang akan menjadi jembatan untuk mencapai titik bandul keseimbangan di antara ketiganya.
“Saya memandang hati nurani sebagai suatu badan keadilan yang keputusannya tidak dapat dibanding. Hati nurani adalah suara abadi kebenaran dan keadilan, yang tidak dapat dibungkam apa pun. Pesan saya untuk anak-anakku para mahasiswa baru STIH Adhyaksa, kunci bagaimana agar kita bisa berhukum secara adil dengan sandaran hati nurani, yaitu dengan mulai mempelajari hukum dengan tidak hanya menggunakan akal pikiran melainkan juga harus menggunakan pendekatan perasaan batin yang ada di dalam lubuk hati kita,” paparnya.
“Para pengajar di sini 50 persen diantaranya merupakan praktisi dan 50 persen akademisi. Artinya ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Pak Nadiem Makariem (Mendikbudristek) yang menginginkan adanya kampus merdeka,” tuturnya.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim mengatakan merdeka belajar perguruan tinggi atau merdeka belajar kampus merdeka telah membawa sistem pendidikan Indonesia ke arah kemajuan.
Sebab, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar di luar kampus dan memilih kegiatan yang sesuai minatnya masing-masing sehinga dapat mempersiapkan diri dengan kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di dunia kerja.
“Hadirnya STIH Adhyaksa saya yakin dapat mendorong terwujdnya Indonesia sebagai negara hukum yang kuat dan makin maju di masa depan. Saya juga berharap StIH Adhyaksa bisa menjadi ujung tombak transformasi sistem pendidik hukum melalui implementasi merdeka belajar kampus merdeka,” jelasnya.
Sementara itu, Maya Miranda Ambarsari mengatakan bahwa STIH Adhyaksa juga turut berupaya menciptakan dan mempersiapkan mahasiswa untuk menjadi praktisi hukum yang andal dibekali sarana dan prasarana yang lengkap. Selain itu juga didukung kemampuan dan penguasaaan digital dan ilmu entrepreneurship.
“Hukum itu adalah sesuatu yang berkembang, kita mengharapkan adanya inovasi-inovasi baru dari para mahasiswa. Tentunya kita juga mengharapkan para mahasiswa bisa memanfaatkan perkembangan teknologi yang pesat untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan sehingga mampu memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa Indonesia,” tutupnya.