Deby Vinski Kembali Harumkan Nama Indonesia di KTT Stem Cell Dunia 2025 

Deby Vinski Kembali Harumkan Nama Indonesia di KTT Stem Cell Dunia 2025 

Amsterdam– Sebagai Presiden World Council of Stem Cell (WOCS), Geneva– Switzerland dan Presiden World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM), Paris, Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD kembali mengangkat nama Indonesia dengan dipercaya memimpin World Summit on Stem Cell, Tissue Engineering, and Regenerative Medicine 2025 di Amsterdam, Belanda.

Penunjukan ini merupakan pengakuan Internasional atas kompetensi ilmiah, kepemimpinan global, dan kontribusi Prof. Deby dalam pengembangan regenerative medicine. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa Indonesia mampu berdiri di garis terdepan ilmu kedokteran dunia. 

Prof. Deby yang dikenal sebagai Queen of Stem Cell & Anti-Aging Medicine, juga merupakan pendiri Celltech Stem Cell Centre di Vinski Tower Jakarta, pusat riset dan terapi regeneratif berstandar Internasional yang menjadi kebanggaan nasional. 

Perjalanan ilmiahnya bermula dari tekad menolong sang Ayah. Dia membuktikan bahwa kasih seorang anak dapat melahirkan kontribusi besar bagi umat manusia.

Dukungan Presiden Prabowo

Kebangkitan ekosistem stem cell Indonesia mendapat dukungan penuh dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang secara visioner memilih Laboratorium Celltech, karya anak bangsa sebagai mitra utama di Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN). 

Langkah ini mencerminkan kepemimpinan seorang negarawan yang menghargai ilmuwannya sendiri, mempercayai kapasitas nasional, dan menempatkan Indonesia pada jalur kemandirian teknologi di bidang kedokteran regeneratif. Inisiatif Presiden Prabowo tersebut menjadi bukti bahwa ilmuwan Indonesia tidak hanya diakui dunia, tetapi juga dihargai bangsanya sendiri.

“Melalui KTT ini, kami ingin mempersatukan pakar global untuk membangun ekosistem kedokteran regeneratif yang tertata, aman, dan berbasis bukti ilmiah. Momentum ini sangat penting untuk memperkuat inovasi, keselamatan pasien, dan membuka era baru terapi stem cell, terapi genetik, dan rekayasa jaringan,” ujar Prof. Dr. Deby Vinski, MSc, PhD.

Adapun fokus ilmiah utama dari KTT Dunia 2025 meliputi Stem Cell & Regenerative Medicine, Rekayasa Jaringan dan Pencetakan Organ, Terapi Stem Cell untuk Penyakit Degeneratif & Onkologi, Terapi Gen Modern dan CRISPR, Exosome & Secretome Therapy, Biomaterial dan Teknologi Regeneratif, Mitochondrial Anti-Aging Medicine, Etika, Regulasi Internasional & Standardisasi Global GMP dan Translational Medicine: From Bench to Bedside.

Selain itu, dalam forum ini Prof. Deby juga mengumumkan kemitraan strategis antara WOCS (World Council of Stem Cell), American Physicians of Stem Cell, dan universitas-universitas Internasional terkemuka untuk meluncurkan Master of Stem Cell and Regenerative Medicine, sebagai kontribusi Indonesia bagi dunia akademik dan ilmiah Internasional.

KTT ini dihadiri pakar dari Belanda, Swiss, Jerman, Inggris, Perancis, AS, Jepang, China, India, UEA, Italia, Polandia, dan berbagai negara lainnya.

Pada penutupan, Prof. Deby membagikan International Certificates bersama Vice President of WOCS, Dr. Miguel Del Campo, MSc, PhD (Spanyol). Setelah Amsterdam, Deby melanjutkan tugas ke Paris untuk rapat Badan Akreditasi Anti-Aging Dunia, memperkuat ekosistem regenerative medicine di dunia.

Sebagai informasi, KTT berikutnya akan diselenggarakan di Inggris pada Oktober 2026, bersamaan dengan World Consensus on Stem Cell yang dihadiri oleh 74 negara.

Spread the love

Related post