
Closing JF3 2025, Lakon Store Gandeng Lima Jenama Lokal dalam P.S. I Love You
Jakarta– Sebagai penutup pagelaran busana JF3 Fashion Festival 2025, Lakon Store menghadirkan tema P.S. I Love You yang menggandeng lima brand di bawah naungannya yaitu Oxford Society, Kyrra, By Dree, Saroengan, dan Senja Sore di Summarecon Mall Serpong, Tangerang.
Tema P.S. I Love You merupakan sebuah eksplorasi konseptual mengenai koneksi antarmanusia, emosi, dan kerentanan melalui medium fashion. Koleksi ini menelusuri cinta dalam berbagai wujud dan emosi: dari kerinduan yang mengendap, semangat yang membara, kebangkitan diri, hingga sisi cinta yang penuh rahasia dan naluriah.
Di balik narasi besar ini, lima subtema menjadi benang merah yang membentuk keseluruhan cerita yakni, Saudade, Rebirth, Eternal Flame, Shadowed Love, dan Savage Love. Kelima tema ini diterjemahkan ke dalam palet warna yang sarat makna, motif simbolik, tekstur yang kaya, dan siluet yang dinamis yang menggabungkan kelembutan dan ketegasan dalam satu kesatuan visual yang intens dan emosional.
Bagi Lakon Store, cinta bukanlah satu emosi tunggal, melainkan gerakan, ingatan, ketegangan, kehangatan, dan harapan. Semuanya terjahit dalam setiap detail, menjadikan setiap koleksi sebagai jendela untuk merasakan ragam bentuk cinta yang membentuk diri kita sebagai manusia.
Ini adalah surat terbuka tentang cinta, dengan bahasa visual yang mengajak setiap mata yang melihatnya untuk mengingat kembali, merayakan, atau mungkin mengikhlaskan. Karena pada akhirnya, cinta dalam bentuk apa pun layak untuk dikenang dan dikenakan.
“Saudade” – byDree

Lakon Store berkolaborasi dengan byDree di JF3 Fashion Festival
Terinspirasi dari kata “Saudade” yang berarti rasa rindu yang dalam, yang tak selalu bisa dijelaskan, tapi nyata adanya. Koleksi ini merupakan sebuah terobosan yang mampu mendobrak batas, di mana perempuan Indonesia bisa berkarya, melangkah, dan berdiri sejajar dengan siapa pun, tanpa ragu dan tanpa harus memilih antara kuat atau anggun.
byDree menggunakan denim sebagai bahan utama dengan filosofi bahwa denim bukan sekadar kain, tapi simbol kekuatan, ketangguhan, kesederhanaan serta kenyamanan yang abadi. Denim menyatukan semua perbedaan, menjahitnya menjadi harmoni yang indah dan fungsional.
“Oasea” – Kyrra

Lakon Store berkolaborasi dengan Kyrra di JF3 Fashion Festival
Terinspirasi dari kata “Oasis”, yang berarti ketenangan di tengah kekacauan dan mencerminkan pencarian ketenangan di lingkungan yang keras. Koleksi ini menggunakan warna biru yang melambangkan ketenangan, dipadukan dengan siluet yang terinspirasi dari perkotaan, sehingga menciptakan kontras antara ketenangan dan energi kota. Palet warna biru muda, kuning dan warna-warna berani menangkap dualitas “Oasea” yang berarti lembut namun kokoh, tenang namun tangguh.
“Undeserved Love” – Oxford Society

Lakon Store berkolaborasi dengan Oxford Society di JF3 Fashion Festival
Koleksi ini terinspirasi dari busana kantor klasik dan diinterpretasikan ulang melalui penjahitan yang lebih lembut. Siluet terstruktur berpadu dengan garis lengkung dan simpul yang bersahaja, menciptakan karya yang terasa tenang sekaligus intim. Palet warna kalem dengan nuansa teduh menciptakan suasana. Sementara, mawar merah bersulam menghiasi busana, melambangkan ikatan tak kasat mata dan kepedulian yang abadi.
“BAYANG” – Saroengan

Lakon Store berkolaborasi dengan Saroengan di JF3 Fashion Festival
Mengeksplorasi konsep kelahiran kembali dan kebangkitan makna sarung. Koleksi ini mengenalkan kembali sarung sebagai simbol identitas, ketahanan, dan kebanggaan bukan hanya artefak budaya statis.
“BAYANG”, bertujuan menghidupkan kembali tradisi sarung yang pernah memudar dari pemakaian sehari-hari, menjadikannya ekspresi kuat dari warisan modern.
“Bara” – Senja Sore

Lakon Store berkolaborasi dengan Senja Sore di JF3 Fashion Festival
Sebuah refleksi dari perasaan yang dalam, tak selalu terlihat, namun selalu terasa. “BARA” membawa makna yang tidak selalu tersirat secara eksplisit: membakar, berapi-api, bergemuruh, seperti emosi yang tak selalu dinyatakan namun kuat terasa.
Koleksi ini mengeksplorasi relasi antara perasaan dan busana melalui implementasi warna, tekstur, dan siluet yang menyuarakan emosi secara halus. Warna merah dalam koleksi ini melambangkan cinta yang membara, sementara hitam mewakili sisi kedalaman, sunyi, dan keteduhan emosi yang lebih personal.
Kain-kain yang digunakan dalam koleksi ini merupakan hasil karya tangan para pengrajin dari berbagai daerah di Indonesia seperti Lasem, Bali, Tuban, Pekalongan, dan Yogyakarta, di mana membawa identitas, warisan, dan kehangatan budaya lokal.