Dewi Lin : Pramugari Private Jet dengan Bayaran Puluhan Hingga Ratusan Juta
Jakarta– Nama Dewi Lin menjadi sorotan dalam beberapa bulan terakhir. Ia dikenal sebagai seorang pramugari private jet freelance yang mengusung profesionalisme, ketenangan, serta penampilan anggun menjadi ciri khasnya. Meski bekerja di balik layar industri penerbangan kelas premium, perjalanan karier Dewi Lin justru semakin disorot dalam beberapa bulan terakhir.
Berpose di depan pintu darurat kabin pesawat dalam sebuah foto yang beredar, Dewi Lin menampilkan keanggunan sekaligus profesionalisme seorang awak kabin. Namun bagi dirinya, menjadi pramugari bukan sekadar pekerjaan, melainkan dedikasi penuh pada keselamatan dan layanan personal tingkat tinggi.
Dalam wawancara belum lama ini, Dewi Lin mengungkapkan bahwa perjalanannya tidak dimulai dari penerbangan eksklusif. Ia menghabiskan beberapa tahun pertama sebagai pramugari maskapai komersial sebelum akhirnya mencoba peruntungan sebagai freelancer di sektor jet pribadi.
“Saya ingin tantangan baru. Di private jet, semuanya serba personal, detail, dan eksklusif. Itu yang membuat saya tertarik,” ujarnya.
Menurutnya, proses seleksi private jet dikenal jauh lebih ketat. Operator biasanya mencari kandidat dengan etika kerja tinggi, kemampuan bahasa Internasional, serta pengalaman bertahun-tahun dalam layanan premium. Beruntung, Dewi Lin memenuhi semua kriteria tersebut.
Bekerja Sendirian di Kabin
Sebagai pramugari freelance, Dewi Lin tidak terikat satu operator. Ia bisa dipanggil kapan saja oleh perusahaan charter, pemilik jet pribadi, atau manajemen penerbangan korporat.
“Sering kali saya harus siap dalam hitungan jam. Kadang pagi sudah menerima panggilan, siang harus terbang ke luar negeri,” kata Dewi.
Walau fleksibel, pekerjaan ini memiliki tantangan berat. Ia bekerja sendirian di kabin tanpa kru tambahan, sehingga semua persiapan ditangani oleh dirinya sendiri, mulai dari pemeriksaan kabin, pengaturan catering, hingga memastikan kenyamanan penumpang VIP selama penerbangan.

Salah satu keterampilan penting pramugari private jet adalah kemampuan menyajikan makanan setara restoran bintang lima.
“Penumpang private jet sering punya permintaan khusus. Saya harus bisa cooking preparation, plating mewah, dan menata kabin seperti hotel butik di udara,” jelasnya.
Tak heran, ia mengaku bisa meraup bayaran hingga puluhan bahkan ratusan juta rupiah sekali terbang.
Selain itu, ia juga wajib menjaga kerahasiaan penumpang merupakan aturan tak tertulis sekaligus kode etik utama. Dewi Lin mengaku pernah menangani penerbangan privat untuk pengusaha, pejabat, hingga selebritas, namun ia menolak membocorkan identitas mereka.
Pengalaman adalah Investasi Terbesar
Untuk generasi muda yang ingin sepertinya, Dewi Lin juga memberikan pesan bagi mereka yang bermimpi bekerja di dunia penerbangan eksklusif.
“Latih bahasa Inggris, pelajari hospitality kelas atas, dan jangan terburu-buru. Mulailah dari komersial dulu. Pengalaman adalah investasi terbesar,” ungkapnya.
Ia sendiri berencana melanjutkan pendidikan di bidang manajemen aviation hospitality dan ingin menjadi pelatih bagi pramugari baru suatu hari nanti.
Tak hanya itu, di tengah meningkatnya permintaan terhadap layanan private jet di Asia Tenggara, sosok seperti Dewi Lin menjadi representasi baru pramugari modern, anggun, cekatan, dan adaptif terhadap standar layanan premium.
Walaupun bekerja di balik pintu kabin pesawat mewah, kisahnya membuktikan bahwa profesionalisme tetap menjadi kunci utama dalam dunia penerbangan, baik komersial maupun eksklusif.