
Usung Tema Recrafted, JF3 Suarakan Langkah Baru Fashion Indonesia
Jakarta – JF3 Fashion Festival 2025 kembali akan digelar. Hadir dengan warna baru, pagelaran busana yang sudah memasuki dekade ketiga ini mengusung tema “Recrafted: A New Vision”.
Tema ini menjadi sebuah gerakan yang mengajak seluruh pelaku industri untuk mendefinisikan ulang warisan budaya sebagai kekuatan di masa depan.
Ajang fashion ini terus memperbarui komitmennya terhadap kreativitas, keahlian, dan keberlanjutan, mendorong para desainer untuk menembus batas, berinovasi dan bertransformasi tanpa kehilangan akar.
Thresia Mareta, penasihat JF3 sekaligus pendiri LAKON Indonesia mengatakan, tema ini menyuarakan pesan penting bahwa fashion tidak hanya tentang pakaian. “Kami percaya bahwa fashion bukan sekadar benda. Fashion mengandung arti yang sangat luas, mencakup bahasa, warisan, seni, norma, etika, dan ilmu. Esensinya terletak pada keterampilan tangan. Namun agar tradisi bisa terpelihara, ia harus terus berkembang,” ujar Thresia.
Ia menegaskan bahwa makna re-crafted membutuhkan keahlian dan kemauan agar tidak terjebak dalam pengulangan, dan bahwa satu-satunya batas yang ada adalah sejauh mana visi itu sendiri dapat diwujudkan. “Sering kali kita terjebak dalam kenyamanan, dan hal ini membuat kita berjalan di tempat. JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat. Recrafted: A New Vision bukan hanya sekadar tema. Ini adalah sebuah gerakan. Ini adalah waktunya untuk kita bergerak lebih jauh dengan derap langkah yang baru.”
Ada 45 Desainer Lokal Hingga Internasional
JF3 2025 akan digelar di dua lokasi, yakni pada 24–27 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading, dan 30 Juli–2 Agustus di Summarecon Mall Serpong. Festival ini akan menampilkan sebanyak 45 desainer dan brand, menghadirkan koleksi dari para kreator lokal terkemuka seperti Howard Laurent, Adrie Basuki, Sofie, Hartono Gan, Ernesto Abram, hingga LAKON Indonesia. Berbagai brand yang juga turut berpartisipasi diantaranya Metamorph by Zack, Be Spoke, Brilianto, Nes By HDK, Asha, Abbey by Ariy Arka, dan Future Loundry.

Salah satu highlight dari JF3 2025 adalah kerjasama internasional yang semakin luas dan berkembang. Hal ini menjadi sebuah diplomasi budaya dan upaya untuk menembus ekosistem pasar mode global. Selain menampilkan karya para desainer internasional, JF3 juga menghadirkan kolaborasi kreatif antara desainer luar dengan brand mode Indonesia. Salah satunya, Victor Clavelly, desainer muda Prancis yang pernah berkolaborasi dengan berbagai figur global terkemuka seperti Rick Owens, Katy Perry, FKA Twigs hingga Beyoncé. Dalam JF3 Fashion Festival, Victor Clavelly bersama Héloïse Bouchot akan berkolaborasi dengan LAKON Indonesia.
Selain itu, presentasi karya mode Prancis lainnya akan diwakili dengan kehadiran desainer-desainer muda berbakat seperti Solène Lescouët yang karyanya pernah menjadi bagian dari perayaan Olimpiade Paris, hingga Ornella Jude Ferrari, dan Louise Marcaud yang pernah menjajaki karir di berbagai brand mode internasional. JF3 tahun ini juga menjalin kerjasama yang lebih dalam dengan institusi luar negeri seperti École Duperré Paris, hingga WSN sebagai penyelenggara Paris Trade Show melalui kerjasama dengan DRP Paris.
Untuk kawasan ASEAN, kami kembali bekerjasama dengan AFDS (ASEAN Fashion Designers Showcase), yang menghadirkan Nicky Vu dari Vietnam, Bandid Lasavong dari Laos, serta Pitnapat Yotinratanachai dari Thailand. Tahun ini, untuk pertama kalinya kami memperluas ruang kolaborasi internasional dengan menghadirkan desainer Korea Selatan yang mewakili inovasi industri mode Asia yang terus berkembang. Chung Hoon Choi, Lee Joon Bok, dan Baek Ju Hee, masing-masing akan menampilkan karyanya dari brand mode yang tidak hanya dikenal di Korea Selatan, namun juga telah menembus fashion global.
Untuk mendukung designer dan brand dari sisi retail, Niwasana by Fashion Village kembali hadir di Summarecon Mall Kelapa Gading dari 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 dengan menghadirkan lebih dari 50 brand terkurasi, meliputi kategori ethnic apparel, modern apparel, dan perhiasan.
Sementara di Summarecon Mall Serpong, JF3 kembali menggandeng DRP Paris untuk menyelenggarakan Code Street by DRP Jakarta, festival streetwear dan budaya urban asal Prancis, yang kini memasuki edisi keduanya, dengan waktu pelaksanaan yang lebih panjang, dari 30 Juli hingga 10 Agustus 2025.
Future Fashion Award
Regenerasi pelaku industri mode juga turut diupayakan, JF3 tahun ini memperkenalkan Future Fashion Award. Program ini memberikan dukungan finansial serta mentoring bisnis kepada dua brand muda yang terpilih melalui proses seleksi berbasis proposal bisnis yang solid.
Brand terpilih akan menjalani proses pendampingan intensif bersama LAKON Indonesia untuk memperkuat eksekusi, kapasitas produksi, dan membangun sistem pendukung yang kuat. Future Fashion Award menjadi wujud konkret dari komitmen JF3 untuk membangun ekosistem fashion yang sehat dan berkelanjutan dari hulu hingga hilir. Sementara PINTU Incubator, program inkubasi yang dinisiasi JF3, LAKON Indonesia dan Kedutaan Besar Prancis melalui IFI, memasuki tahun ke-4 penyelenggaraannya menunjukan hasil yang semakin nyata.
Selain itu, pencarian bakat baru melalui JF3 Model Search telah melahirkan 8 model muda berbakat pada babak grand final 21 Juni 2025. Di sisi lain, program JF3 Talk yang sudah diselenggarakan beberapa seri telah menjadi forum diskusi strategis lintas generasi antara pelaku industri, pemangku kebijakan, dan media, guna memperdalam isu-isu penting seputar masa depan fashion Indonesia.
Soegianto Nagaria selaku Chairman JF3 lebih lanjut menegaskan “Selama dua dekade, JF3 membuktikan bahwa ketika kreativitas didukung oleh struktur yang kuat dan lengkap, ia mampu menciptakan dampak yang luas. Membuka berbagai peluang bagi pelaku industri yang siap memenuhi standar. Memasuki babak ketiga perjalanannya, JF3 diarahkan untuk menjadi ruang tumbuh bagi generasi penerus.
“Memasuki dekade ketiga ini, JF3 fokus pada regenerasi. Kami percaya masa depan industri fashion Indonesia ada di tangan anak-anak muda yang berani bermimpi, bereksperimen, dan melampaui batas. JF3 hadir untuk menyokong langkah mereka, membukakan pintu, dan mendukung mereka menjadi bagian dari ekosistem industri global.”
JF3 merupakan hasil kolaborasi strategis antara Summarecon dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Pemerintah Kabupaten Tangerang, serta didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Dengan komitmen kuat untuk terus bertransformasi dan membuka ruang bagi kolaborasi lintas batas, menjadi bagian dari gerakan kultural yang menyatukan kreativitas, warisan, dan inovasi. JF3 bukan lagi tentang apa yang terjadi hari ini, tetapi tentang bagaimana para pelaku bisa mendalami perannya dan bersama-sama membawa industri fashion Indonesia melangkah maju ke depan.