Ilustrasi
Buku Sebagai Jendela Informasi Bagi Perempuan
Buku adalah jendela dunia begitulah pepatah yang sering terdengar. Buku merupakan sumber informasi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang. Membaca buku merupakan salah satu cara untuk mengetahui segala hal yang belum kita ketahui.
Bahkan Ayat pertama yang turun dalam surat al alaq ayat 1-5, Allah mewahyukan ” Iqro” (Bacalah). Begitu penting untuk kita agar suka membaca, beragam informasi kita ketahui dari membaca, Memiliki pengetahuan yang luas pula dari membaca.
Keinginan untuk sukses dan berhasil bisa dibantu dengan membangun kebiasaan belajar dengan membaca yang berkelanjutan. Dengan rajin membaca buku, kita dapat memperluas wawasan dan berimajinasi lebih jauh. Dengan rajin membaca buku, kita mendapatkan berbagai macam pencerahan yang dapat diterapkan ke dalam kehidupan sosial kita sehari-hari.
Dengan memiliki banyaknya pengetahuan, kita dapat menjadi orang yang open-minded atau orang yang tidak mudah berprasangka. Kita akan lebih memilih untuk melakukan riset terlebih dahulu dan membaca sebelum memutuskan, menilai, dan menghakimi sesuatu. Karena segala hal yang ingin kita ketahui pasti ada di dalam buku. Orang yang cerdas adalah orang yang memutuskan segala sesuatu berdasarkan pengetahuan dan berbasis fakta.
Membaca dapat meningkatkan kemampuan otak kita untuk berpikir lebih kritis. Kemampuan dalam berpikir kritis sangatlah penting dalam dunia pekerjaan. Apa lagi untuk yang ambisius dan ingin memiliki karir jangka panjang yang gemilang. Membaca mengasah otak kamu untuk lebih tajam dan membuat seseorang untuk memproses informasi.
Pada dasarnya, kemampuan apapun yang diinginkan dapat dimiliki dengan membaca buku dan kemudian dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari. Terutama kemampuan menulis dan berbicara. Terlihat bedanya cara menulis dan berbicara seseorang yang rajin membaca dan tidak. Kosa kata orang yang rajin membaca juga lebih banyak dan terlihat lebih intelektual. Perempuan sudah seharusnya bangkit, mengasah diri dan kemampuannya dan bisa unjuk prestasi dan kreativitas.
Sudah sepatutnya membaca buku bagi perempuan menjadi sarana untuk memperoleh pendidikan yang bukan hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Melainkan juga bagi sesama manusia lainnya. Perempuan seharusnya menjadi kunci peradaban, berwawasan tinggi bukan hanya menyibukkan diri dengan rutinitas rumah tangga saja, walaupun memang itu sebuah kewajiban.
Anggapan pepatah Jawa untuk kaum perempuan adalah macak, masak, manak. Pepatah ini masih cukup sering kita dengar dari para orang tua. Laki-laki dianggap punya tanggung jawab besar dalam keluarga sehingga punya kesempatan bersekolah dan bisa lebih dekat dengan buku.
Dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis harus meluangkan waktu, memiliki ruangan privasi, dan sebuah tempat untuk berpikir. Apalagi perempuan yang sudah berumah tangga dan mempunyai anak, biasanya tidak bisa mengatur waktunya untuk membaca buku.
Di situlah pentingnya, perempuan harus bisa pintar-pintar mengambil peran, mengatur waktu untuk bisa membaca buku. Hal ini membuktikan perempuan atau ibu punya tanggung jawab terhadap intelektualitas anak, mendidik, dan menjadi sekolah pertama bagi anaknya
Perempuan juga berhak menjadi penulis dan sosok yang profesional, bukan sekadar sambilan atau menghabiskan waktu. Saya berharap para figur publik seperti Najwa Shihab, Sinna Sherina Munaf, dan Velove Vexia bisa menjadi sosok yang menginspirasi perempuan lainnya untuk bisa lebih intelektual dalam berpikir dan memiliki wawasan serta pengetahuan yang lebih luas.
(Mariam)
Sumber visual: hetanews.com